Kendala tersebut merupakan kendala umum yang sering dihadapi ketika pelaksanaan tersebut meggunakan aplikasi secara online. Dari dua hal ini faktor jaringan internet menjadi momok yang paling sering menjadi kendala utama. Apalagi faktor ini juga ditambah dengan pemadaman listrik secara bergilir yang dialami wilayah Sulawesi Selatan dan Bone pada khususnya. Adapun faktor error sistem aplikasi ujian juga sering menghantui, namun masih dapat dijinakkan oleh para proktor dan teknisi dari MAN 3 Bone.
Namun dari semua kendala itu, pelaksanaan Asesmen di Semester Ganjil ini dapat dikatakan sukses dilaksanakan. Hal itu dapat dicapai berkat kerjasama antara panitia, proktor dan teknisi yang saling bahu membahu dalam mengatasi setiap masalah yang ada. Pelaksanaan Asesmen ini juga menjadi pengalaman baru para siswa kelas X yang baru pertama kali melaksanakan ujian dengan menggunakan aplikasi yang juga secara tidak langsung mengawasi jalannya ujian. Ini karena aplikasi ujian menggunakan Learning Management System (LMS) yang memiliki fitur akan berbunyi ketika siswa mencoba untuk menelusuri browser atau mencoba secara paksa untuk keluar dari aplikasi.
Kepala MAN 3 Bone juga turut menanggapi penerapan aplikasi ujian ini. Menurutnya aplikasi ini mampu membuat para siswa secara tidak langsung terhindar dari prilaku tidak jujur . Hal ini tentu sejalan dengan tujuan madrasah sebagai media penghasil generasi yang bukan hanya unggul dalam IPTEK dan IMTAQ. Bahkan penerapan aplikasi ini juga sudah disaksikan langsung oleh Kelompok Pengawas Madrasah dari Kementerian Agama Kabupaten Bone. Respon positif juga ditunjukkan oleh tim pokjawas Kemenag Bone ini. Konsep ini menurut mereka sudah selaras dengan hal yang diusung oleh MAN 3 Bone itu sendiri, yaitu Madrasah Digital. (Ardi)
Komentar